- Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
- Strategi dan Kebijakan Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Benang Kusut Tata Ruang, Hulu Bencana Banjir dan Longsor
- Nilai Properti di Daerah Terdampak Banjir Turun 20 Persen
- Langgar Tata Ruang, Bencana Banjir dan Longsor Pun Berulang
Tim Konservasi DAS mengikuti acara Bakti Rimbawan 2019
Sleman (16/3) Hari Bakti Rimbawan merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada tahun ini, melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDAS SOP), Hari Bakti Rimbawan dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2019 yang berlokasi di Kali Kuning Park, Umbulharjo, Cangkringan, Balai Taman Nasional Gunung Merapi.
Adapun kegiatan hari Bakti Rimbawan ini dihadiri oleh beberapa pihak diantaranya: Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Balai Konservasi Sumberdaya Alam Yogyakarta, Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta, Perencanaan Hutan Wilayah Yogyakarta, Perum Perhutani, serta dihadiri oleh pihak civitas akademika dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Kegiatan ini mengambil tema “Hutan Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Lingkungan Sehat” dengan ketua penyelenggara adalah Sri Handayaningsih yang juga merupakan Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP). Acara kegiatan yang dimulai dari pukul 07.00 WIB memiliki berbagai rangkaian acara, diantaranya kegiatan penanaman. Kegiatan penanaman ini dilakukan dengan menyediakan 200 bibit yang terdiri dari tesek (Rhynchocarpa monophylla), rasamala (Altingia excelsa), kayu manis (Cinnamomum verum), dan juga kina (Cinchona sp). Bibit yang tersedia tersebut pada akhirnya akan ditanam di sekitar lokasi acara yaitu Kali Kuning oleh peserta acara Hari Bakti Rimbawan.
Lokasi Kali Kuning dijadikan sebagai lokasi penanaman dikarenakan bahwa Kali Kuning merupakan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merapi. Selain merupakan kawasan konservasi untuk mengkonservasi jenis flora dan fauna tertentu, seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi), Taman Nasional Gunung Merapi merupakan kawasan penyangga kehidupan untuk daerah sekitarnya seperti Kabupaten Sleman, serta Kota Madya Yogyakarta. Oleh karena itu, dengan harapan penanaman 200 bibit pohon ini akan menghasilkan pohon-pohon yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Merapi dalam hal penyangga kehidupan.
Penulis artikel : Fajar Buana Ginting